Retorika
Retorika (dari bahasa
Yunani
ῥήτωρ, rhêtôr, orator, teacher) adalah sebuah teknik pembujuk-rayuan secara
persuasi untuk menghasilkan bujukan dengan melalui karakter pembicara,
emosional atau argumen (logo), awalnya Aristoteles mencetuskan dalam sebuah
dialog sebelum The Rhetoric dengan judul 'Grullos' atau Plato menulis dalam
Gorgias, secara umum ialah seni manipulatif atau teknik persuasi politik yang
bersifat transaksional dengan menggunakan lambang untuk mengidentifikasi
pembicara dengan pendengar melalui pidato, persuader dan yang dipersuasi saling
bekerja sama dalam merumuskan nilai, keprcayaan dan pengharapan mereka. Ini
yang dikatakan Kenneth Burke (1969) sebagai konsubstansialitas dengan
penggunaan media oral atau tertulis, bagaimanapun, definisi dari retorika telah
berkembang jauh sejak retorika naik sebagai bahan studi di universitas. Dengan
ini, ada perbedaan antara retorika klasik (dengan definisi yang sudah
disebutkan di atas) dan praktik kontemporer dari retorika yang termasuk
analisis atas teks tertulis dan visual.Dalam doktrin retorika Aristoteles terdapat tiga teknis alat persuasi politik yaitu deliberatif, forensik dan demonstratif. Retorika deliberatif memfokuskan diri pada apa yang akan terjadi dikemudian bila diterapkan sebuah kebijakan saat sekarang. Retorika forensik lebih memfokuskan pada sifat yuridis dan berfokus pada apa yang terjadi pada masa lalu untuk menunjukkan bersalah atau tidak, pertanggungjawaban atau ganjaran. Retorika demonstartif memfokuskan pada epideiktik, wacana memuji atau penistaan dengan tujuan memperkuat sifat baik atau sifat buruk seseorang, lembaga maupun gagasan.
Titik tolak
retorika adalah berbicara. Berbicara berarti mengucapkan kata atau kalimat
kepada seseorang atau sekelompok orang, untuk mencapai suatu tujuan tertentu
(misalnya memberikan informasi atau memberi informasi). Berbicara adalah salah
satu kemampuan khusus pada manusia. Oleh karena itu pembicaraan setua umur
bangsa manusia. Bahasa dan pembicaraan ini muncul, ketika manusia mengucapkan
dan menyampaikan pikirannya kepada manusia lain.
Retorika
modern adalah gabungan yang serasi antara pengetahuan, fikiran , kesenian dan
kesanggupan berbicara. Dalam bahasa percakapan atau bahasa populer, retorika
berarti pada tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, atas cara yang lebih
efektif, mengucapkan kata – kata yang tepat, benar dan mengesankan . ini
berarti orang harus dapat berbicara jelas, singkat dan efektif . jelas supaya
mudah dimengerti; singkat untuk menghemat waktu dan sebagai tanda kepintaran ;
dan efektif karena apa gunanya berbicara kalau tidak membawa efek ? dalam
konteks ini sebuah pepatah cina mengatakan ,”orang yang menembak banyak, belum
tentu seorang penembak yang baik. Orang yang berbicara banyak tidak selalu
berarti seorang yang pandai bicara.”
Manajemen Waktu
Definisi manajemen waktu jika kita pisahkan menurut kata penyusunnya yaitu
manajemen berasal dari kata manage artinya:mengatur atau mengelola, kemudian
diikuti dengan kata waktu itu sendiri adalah terdiri dari siang dan malam yang
tersusun dari satuan waktu terkecil deti,menit,dan
jam,hari,minggu,bulan,tahun dan seterusnya.Untuk lebih mudah dalam
pelaksanaannya dan pemaksimalan hasilnya manajemen waktu sebaiknya dilakukan
dari satuan waktu yang terkecil detik,menit,jam,hari dst.Jadi manajemen waktu adalah usaha untuk memanfaatkan setiap bagian dari waktu untuk dilakukan aktivitas tertentu yang mana telah ditentukan target dalam jangka waktu tertentu suatu aktifitas atau pekerjaan harus sudah diselesaikan.Memang akan sulit sekali untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditargetkan, namun jika kita ingin hasil yang maksimal hal itu harus dilakukan setidaknya jika kita belum mampu 100 % sesuai target kita berupaya semaksimal mungkin itu lebih baik.
Manajemen waktu yang baik adalah dengan membuat data aktifitas atau pekerjaan dan menentukan skala prioritas dari setiap pekerjaan tersebut.Disini perlu kita tahu bahwa setiap pekerjaan pastilah penting namun dari daftar pekerjaan penting itu ada yang lebih penting yaitu pekerjaan yang mendesak atau genting dan biasanya berhubungan dengan deadline.Letakkanlah aktifitas yang genting pada daftar yang paling atas untuk segera dikerjakan baru diikuti dengan daftar urutan pekerjaan lain yang kurang prioritasnya.
Teori manajemen waktu ini akan memberikan hasil yang baik jika dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan disiplin tinggi.Selain itu komitmen yang tinggi setiap individu juga sangat diperlukan dalam mematuhi dan menjalankan manajemen waktu kerja yang telah ditentukan oleh perusahaan, instansi atau kita tentukan sendiri dalam menjalankan aktifitas kita sehari-hari.
Pentingnya
manajemen waktu
Waktu adalah terbatas dan langka. Anda harus menyadari setiap individu
memiliki jumlah jam yang sama, namun anda akan melihat beberapa orang yang
mengeluh tentang waktu yang mereka miliki. Oleh karena itu, untuk manajemen
waktu yang efisien sangat penting untuk menetapkan prioritas dan menyelaraskan
dengan tenggat waktu. Ketika Anda mulai memprioritaskan hal ini, Anda akan
melihat bahwa ada cukup waktu untuk kegiatan yang penting dalam hidup anda.Baik kaya maupun miskin dapat menyimpan waktu. Kuota 24 jam diberikan kepada orang kaya dan miskin. Perbedaan utama antara keberhasilan dan kegagalan terletak pada bagaimana orang menggunakan waktu. Oleh karena itu, pergunakanlah manajemen waktu sebaik mungkin.
Manajemen waktu membantu dalam mengorganisir diri sendiri.Jika Anda bisa membagikan waktu tertentu untuk setiap pekerjaan atau kegiatan, Anda tidak akan memiliki kekhawatiran tentang pencapaian target Anda. Manajemen waktu adalah semua tentang penyelarasan tugas dan penyelesaiannya dalam 24 jam.
Ingat, waktu yang diperlukan untuk setiap kegiatan yang Anda lakukan haruslah direncanakan. Anda harus tahu bagaimana membagi jam bangun Anda di antara berbagai kegiatan hari itu. Hal ini akan memastikan bahwa tugas selesai dan waktu yang digunakan dapat dipertanggungjawabkan. Pentingnya manajemen waktu, itu membantu dalam mewujudkan atau mencapai tujuan Anda.
Mengelola waktu belajar bukan berarti kehilangan waktu luang untuk bersenang-senang. Bukan pula berarti bahwa waktu dalam 24 jam per hari harus dihabiskan untuk belajar. Justru sebaliknya. Prinsip utama dari pengelolaan waktu secara efektif adalah pembagian waktu yang efektif untuk kegiatan-kegiatan yang meliputi: waktu untuk belajar, waktu untuk bekerja dan kegiatan sosial maupun waktu bagi diri sendiri untuk bersantai.
Bagaimanapun waktu untuk bersantai diperlukan oleh seorang mahasiswa selain waktu untuk belajar. Sebagian waktu untuk bersantai tersebut diperlukan untuk mengembalikan energi yang sudah terpakai untukbelajar dan bekerja. Baik belajar maupun bekerja membutuhkan energi yang tidak sedikit, terutama untuk berkonsentrasi dalam mengerjakan sesuatu. Energi yang terpakai untuk berkonsentrasi ini harus diganti. Jika tidak, maka sangat mungkin sekali seseorang mengalami perasaan tertekan atau stres.
Kiat utama untuk mengelola waktu belajar adalah kombinasi dari fleksibilitas dan disiplin. Seringkali jadwal belajar telah disusun, namun kemudian ada kegiatan mendadak yang harus Anda ikuti (misalnya: ada keluarga yang membutuhkan pertolongan Anda). Anda diharapkan tetap berdisiplin namun sekaligus fleksibel untuk mengganti waktu yang hilang tersebut dengan mencari waktu lain.
Inti dari
manajemen waktu adalah konsentrasi pada hasil dan bukan sekedar
menyibukkan diri. Banyak orang menghabiskan hari-harinya dengan
berbagai kegiatan yang seakan tiada habisnya tetapi tidak mendapat capaian
apapun karena kurang konsentrasi pada hal yang benar.
Agar manajemen
waktu berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan fokus pada hasil bukan sekedar
menyibukan diri, maka ada siklus manajemen waktu, yaitu:
- Menetapkan Tujuan (Goal Setting)
- Merencakanan dan mekaukan kegiatan dalam bentuk daftar/list (To Do List)
- Memantau dan mengevaluasi dari tiap kegiatan (Monitoring and Evaluation)
Coba baca tips berikut untuk membuat menajemen waktu yang baik.
Buat Catatan
Anda tidak butuh waktu berjam-jam untuk merencanakan apa yang akan Anda kerjakan. Buatlah daftar rencana harian yang sederhana. Lalu, mulailah mengerjakan dari daftar teratas yang merupakan tugas terpenting tapi kurang mendesak, selingi dengan tugas yang harus diselesaikan.
Gunakan Alarm
Atur alarm sesuai dengan perkiraan Anda untuk menyelesaikan pekerjaan. Dengan demikian, Anda bisa mengurangi penundaan karena merasa berkejaran dengan waktu. Anda juga bisa memanfaatkan alarm sebagai pengingat untuk memulai pekerjaan yang baru.
Berani Menolak
Pada satu titik, Anda perlu mengatakan ‘tidak’ pada tugas yang dibebankan kepada Anda. Sebagai orang yang bertanggung jawab, Anda perlu mengetahui limit atau batas kemampuan Anda. Jangan sampai karena tidak enak hati, Anda membantu pekerjaan rekan kerja tetapi pekerjaan Anda sendiri gagal.
Tahu Batas
Hampir sama dengan berani menolak, Anda perlu menetapkan batasan pada hal-hal yang membebani Anda. Pilah mana hal yang perlu dan mana yang tidak perlu Anda lakukan. Jangan sampai karena tidak bisa menetapkan prioritas, Anda berakhir dengan lembur melulu. Jika demikian, Anda perlu mempertimbangkan untuk mendelegasikan tugas. (Jobacle/Ehow/nel)
Manajemen Aksi
Manajemen
Aksi merupakan sebuah system dan mekanisme (persiapan, masa waktu aksi,
evaluasi serta tindak lanjut) yang jelas serta kongkret dalam sebuah aksi, baik
massa maupun kelompok. Manajemen Aksi meliputi beberapa hal yang sangat
penting, di dalamnya terdapat beberapa tahapan yang kesemuanya tidak dapat
dinilai sederhana. Jadi yang dimaksud dengan manajemen aksi tidak sebatas
sisten dan pengaturan serta perencanan persiapan pada saat melaksanakan aksi
saja (yang selama ini hanya difahami sebagai persiapan untuk melakukan
demonstarsi saja), namun merupakan sebuah formula yang utuh dan komprehensif,
menyeluruh dan tidak parsial
Demonstrasi
dan Aksi
Secara substansial, antara demonstrasi dan aksi
memiliki makna yang sama. Hanya saja akan lebih halus dengan menggunakan kata
aksi daripada demonstrasi. Sebab kata demonstrasi lebih memiliki persepsi
negative, selalu diidentikkan dengan hal yang berbau kekerasan dan anarkhis
(bakar-bakaran, menghancurkan gedung, penjarahan, dll). Meskipun demonstrasi
tidak selalu seanarkhis seperti yang dibayangkan oleh banyak anggota
masyarakat.
Tujuan
Aksi
Salah satu bentuk penyampaian aspirasi kepada pemerintah
serta penyampaian pesan kepada masyarakat adalah dengan melakukan aksi massa.
Dalam negara yang berdemokrasi, aksi menjadi cara yang dilegalkan, oleh karena
itu lembaga pendidikan seperti universitas juga harus berperan sebagai guardian
of value dari pemerintah serta masyarakat. Mengapa cara yang dipilih
adalah aksi ? karena aksi berdampak pada dua sisi, yakni sisi ketersampaian
pesan kepada pihak yang diinginkan serta penyadaran
masyarakat atas sebuah isu. Sehingga aksi masih menjadi cara
yang relevan untuk dilakukan.
1. Pra-aksi
Sebelum
aksi, hal-hal yang perlu dilakukan adalah penyiapan baik secara substansi
maupun secara teknis.Substansi:
a.
Target
aksi:
-
Kampanye
massa. Untuk kampanye (propaganda), bisa dengan rally damai keliling kota, dan
tidak perlu menetapkansasaran aksi (misalnya kantor-kantor pemerintah). Sasaran
kampanye adalah ke basis-basis massa. Tetapi untuk meraih opini publik,
jangan lupa mengontak pers. Jika massa tidak mencukupi untuk rally, mungkin
cukup aksi statisdengan orasi dan bagi-bagi selebaran. Penentuan titik aksi
mesti melihat konsentrasi massa rakyat.
-
Mengajukan
tuntutan. Aksi kayak gini biasanya berkaitan dengan tuntutan ekonomis
(sektoral) atau politis, atau mungkincampuran. Buruh misalnya menuntut
pembatalan PHK sepihak, kenaikan upah, uang lembur dll. Petani
menuntutsertifikasi tanah garapan, menuntut kenaikan bea impor beras, pengembalian
dana cengkeh, dll. Mahasiswa menuntutSPP tidak dinaikkan, menolak pemecatan
kawan mahasiswa, dll. Sasaran aksi: pabrik, Disnaker, P4P, P4D,Depnaker,
Balaikota, Gubernuran, DPR, DPRD, kepolisian, kejaksaan, rektorat, dll.Bentuk
aksi bisa dilakukan untuk kampanye ke massa rakyat lain.
-
Bentrok.
Aksi bentrok bertujuan meradikalisasi massa dan menaikkan opini ke publik. Aksi
bentrok bisa menetapkansasaran aksi, tetapi biasanya tidak penting apakah bisa
nyampe ke sasaran atau nggak, karena biasanya tuntutan yangkelewat politis,
sehingga diblokade aparat jauh dari sasaran aksi. Yang penting adalah tuntutan
kita terkover olehmedia dan menunjukkan ke masyarakat watak otoriter pemerintah
(meskipun mengaku demokratis, reformis, populis,dsb).
a.
Isu
yang diangkat
-
Ekonomis
-
Politis
Teknis aksi yang
harus diperhatikan:
1.
Penentuan
rute aksi
Rute aksi harus
benar-benar diperhitungkan untuk bisa menyapu massa di luar garapan kita, atau
istilahnya titik-titik apirevolusioner dan jalur-jalur insureksi.
2.
Penyusunan
perangkat aksi
Susunan perangkat
aksi secara lengkap adalah:
-
Komandan
lapangan (danlap)/koordinator lapangan (korlap). Danlap bertanggung jawab penuh
dan berwenang untuk menentukan keseluruhan aksi. Keputusan danlap harus
dipatuhi tanpa protes (sentralisme otoriter), adapun kritik baru bisa
diajukan dalam evaluasi pasca-aksi. Jika aksi adalah aksi gabungan, danlap
fungsinya hanya koordinator.Keputusan ditentukan berdasarkan kesepakatan
simpul-simpul organ di lapangan. (Sewaktu diskusi bersama simpul-simpul organ,
kepemimpinan aksi diambil alih oleh wakil danlap.) Danlap bisa berorasi, tapi
untuk orasi harus adatim sendiri.
-
Wakil
danlap (wakolap). Fungsinya menggantikan danlap jika berhalangan atau jika
danlap tertangkap.
-
Simpul
organ atau simpul massa. Biasanya jika aksi gabungan. Simpul organ mengambil
keputusan berdasarkankesepakatan massa.
-
Tim
orator (propagandis). Tim ini fungsinya mempropagandakan isu ke massa aksi dan
ke massa rakyat.
Teknik Pembuatan
Proposal
Pengertian
Proposal
Proposal adalah
rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinci untuk suatu kegiatan
yang bersifat formal.
Jenis
– Jenis Proposal
Berdasarkan
bentuknya, proposal dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu: proposal berbentuk
formal, semiformal, dan nonformal.
Proposal
berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:
1. Bagian
pendahuluan, yang terdiri atas: sampul dan halaman judul, surat pengantar (kata
pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan.
2. Isi proposal,
terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan, ruang lingkup,
pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia (susunan
panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya.
3. Bagian
pelengkap penutup, yang berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya.
Proposal
semiformal dan nonformal merupakan variasi atau bentuk lain dari bentuk
proposal formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak
selengkap seperti proposal bentuk formal.
Isi
Proposal
Jenis dari isi
proposal ada dua, seperti yang diatas adalah isi proposal yang berbentuk
kompleks, dan yang sederhana meliputi:
-
Nama kegiatan (judul),
-
Dasar pemikiran,
-
Tujuan diadakannya kegiatan,
-
Ruang lingkup,
-
Waktu dan tempat kegiatan,
-
Penyelenggara (panitia),
-
Anggaran biaya,
-
Penutup.
Ciri-Ciri
Proposal
1. Proposal
dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan
2. Sebagai
pemberitahuan pertama suatu kegiatan
3. Berisikan
tujuan-tujuan, latar belakang acara
4. Pastinya
proposal itu berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang telah di jilid yang
nantinya diserahkan kepada si empunya acara
5. dan lain-lain
yang sulit untuk dijelaskan (dicari).
Bentuk
– bentuk Proposal:
-
Proposal Rencana Kegiatan
-
Usaha (Bisnis)
-
Organisasi àPengurus dan Kepanitiaan
-
Proposal Penelitian à Skripsi, Tesis, Magang
-
Proposal Bantuan Dana (Sponsorship)
Unsur
– unsur Proposal:
- Dasar Pemikiran à berisi pokok-pokok pemikiran akan perlunya melaksanakan kegiatan tertentu.
- Tujuan àmenjelaskan tujuan dan manfaat kegiatan yang akan
- Jenis Kegiatan à Sama dengan bentuk/ nama kegiatan. Juga bisa berupa rangkaian kegiatan
- Tema Kegiatanà berisi inti-inti kegiatan atau take line kegiatan.
- Target/sasaran à Peserta yang akan diikut sertakan dlm kegiatan tersebut
BAGIAN-BAGIAN
PROPOSAL
- Tema
Tema merupakan
ide pokok atau gagasan utama yang diangkat dalam kegiatan tersebut.
- Judul
Dalam memilih dan
menetapkan judul suatu penelitian, Mardalis (1999) menyarankan tentang hal yang
perlu diperhatikan, sebagai berikut :
(1) Judul
sebaiknya yang menarik minat peneliti
(2) Judul yang
dipilih mampu untuk dilaksanakan peneliti
(3) Judul
hendaknya mengandung kegunaan praktis dan penting untuk diteliti(4)Judul yang
dipilih hendaknya cukup data tersedia
(4) Hindari
terjadinya duplikasi judul dengan judul lain.Hal yang perlu dipertimbangkan
agar judul suatu usulan penelitian memenuhi syarat sebagai judul yang tepat dan
baik, yaitu :
a. Judul dalam
ungkapan pernyataan, bukan pertanyaan:
b. Cukup jelas
dan singkat serta tepat.
c. Berisi
variabel-variabel yang akan diteliti.
d.Judul
menggambarkan keseluruhan isi dan kegiatan penelitian yang dilakukan.
e. Judul tesebut
harus tepat, logis dan cermat, bersifat indikatif dan informatif.
- Pendahuluan
- Berisi tentang hal-hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi dilaksanakan kegiatan tersebut.
- Hubungan kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari(nyata).
- Point-point pembahasan pada pendahuluan ini, mengacu pada komponen S-W-O-T yang telah dibahas sebelumnya.
- Latar Belakang Masalah
Penelitian
dilakukan untuk menjawab permasalahan. Dengan demikian maka masalah atau latar
belakang masalah merupakan penentu apakah suatu penelitian layak dikerjakanatau
tidak. Pada “latar belakang masalah” ditunjukkan adanya masalah
yang akan diteliti. Latar belakang ini harus ditampilkan secara kuat,
maka kita harus mengemukakan data dan fakta sebagai alasan dengan mengurangi
argumentasi pribadi sedikit mungkin. Pada latar belakang ini peneliti harus
dapat menjelaskan bahwa keinginan untuk meneliti masalah tersebut timbul,
karena peneliti melihat adanya kesenjangan atau jurang perbedaan antara hal
yang seharusnya atau idealnya dengan kenyataan yang ditemui dilapangan. Pada
latar belakang ini harus diketahui dengan jelas bahwa masalah yang diajukan
betul-betul dirasakan perlunya.Agar pada latar belakang ini dapat diajukan
argumentasi yang kuat serta didukung oleh fakta dan data, maka peneliti perlu
melakukan studi pendahuluan ataupun studi pustaka. Pada latar belakang berisi
perumusan masalah, yang memuat penjelasan mengenai alasan mengapa masalah yang
dikemukakan dalam usulan penelitian itu dipandang menarik, penting, dan perlu
diteliti. Selain itu juga diuraikan kedudukan masalah yang akan diteliti dalam
lingkup permasalahan yang lebih luas. Direktorat Pembinaan Akademik dan
Kemahasiswaan (2002) menyatakan bahwa pada perumusan masalah yang mencakup
latar belakang tentang alasan mengangkat masalah tersebut dan ada penjelasan
tentang makna paling penting serta menariknya masalah tersebut untuk dipahami.
- Tujuan Kegiatan
- Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan khusus).
- Tentukan juga keluaran ( output ) yang dikehendaki seperti apa.
- Sasaran/Peserta
Menjelaskan
tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan tersebut ( atau lebih
kenal dengan peserta).
- Waktu dan Tempat
Tentukan dimana,
hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan dilaksanakan kegiatan
tersebut.
- Landasan Teori
Landasan teori
dijabarkan dari tinjauan pustaka dan disusun sendiri oleh mahasiswa sebagai
tuntunan untuk memecahkan masalah peneliian dan untuk merumuskan hipotesis.
Landasan teori dapat berbentuk uraian kualitatif, model matematis, atau
persamaan-persamaan yanglangsung berkaitan dengan bidang ilmu yang diteliti.
- Penyusunan Hipotesis
Hipotesis memuat
pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori atau tinjauan pustaka,
dan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi, dan masih harus
dibuktikan kebenarannya. Nasution (2003) menjabarkan tentang hipotesis, sebagai
berikut :
(1) Suatu
hipotesisdapat berkembang menjadi suatu teori,
(2) Hipotesis
diturunkan dari teori,
(3) Hipotesis
berfungsi untuk :
(a) menguji
kebenaran suatu teori,
(b) memberi ide
untuk mengembangkan suatu teori.
(c) memperluas
pengetahuan kita mengenai gejala-gejala yang kita pelajari,
(4) Hipotesis
merupakan pernyataan yang bersifat sementara tentang suatu hal,
(5) Petunjuk umum
pembuatan hipotesis:
(a) harus
bertalian dengan teori tertentu,
(b) harus dapat
diuji berdasarkan data empiris, dan harus bersifat spesifik,
(c) harus
dikaitkan dengan teknik penelitian yang ada untuk mentesnya.
Singarimbun dan
Effendi (1989) memberi penjelasan bahwa suatu hipotesis selalu dirumuskan dalam
bentuk pernyataan yang menghubungkan antara dua variabel atau lebih. Arikunto
(2002) menjelaskan tentang hipotesis sebagai berikut:
(1) Penelitian
yang tidak memerlukan hipotesis adalah penelitian eksploratif, survei, dan
penelitian development.
(2) Penelitian
yang memerlukan hipotesis adalah menghitung banyaknya sesuatu (magnitude),
tentang perbedaan (differencies), dan hubungan (relationship),
(3) Hipotesis
kerja / hipotesis alternatif menunjukkan hubungan antara variabel X dan Y.
contoh : (i) jika ……. maka ……..,(ii) ada pengaruh …………… terhadap …………,
(4) Hipotesis nol
(nullhypothesis, hipotesis statistik) menyatakan tidak adanya perbedaan antara
dua variabel,atau tidak adanya pengaruh variabel X tehadap variabel Y. contoh :
(i) tidak ada perbedaan antara …………. dengan ……………, (ii) tidak ada pengaruh
………..terhadap …….